Mengenal Beton Prategang

Mengenal Beton Prategang – Dengan semakin berkembangnya baik metode maupun teknik dalam bidang konstruksi membuat pembangunan baik fasilitas publik, pribadi maupun komersil lainnya dapat berlangsung secara efisien baik dalam waktu, tenaga dan juga dana. Dan semakin berkembangnya alat – alat dalam pembetonan dan metodenya membuat beton bangunan yang menjadi bagian pentingnya juga semakin berkembang.

Mengenal Beton Prategang

Jenis beton sendiri juga ada banyak macamnya guna menyesuaikan jenis keperluan atau kebutuhannya, hal ini tentu bertujuan agar beton yang digunakan tidak cepat rusak atau bahkan tidak terpakai. Salah satu jenis beton yang banyak digunakan dalam bidang konstruksi adalah beton prategang atau prestressed concrete.

Mengenal Beton Prategang

Beton adalah bahan yang memiliki kekuatan tekan yang cukup tinggi dengan kuat tarik yang rendah, selain beton itu sendiri kita juga perlu pula mengenal baja. Berbeda dengan beton, baja sendiri adalah logam turunan dari besi dengan kuat tarik yang tinggi.

Dan beton prategang adalah jenis material hasil paduan dari kedua bahan tersebut. Beton prategang sendiri merupakan beton yang diberi tegangan – tegangan dalam sehingga dapat digunakan untuk menetralisir berbagai tegangan tertentu yang dihasilkan dari pembebanan luar (diluar beban beton itu sendiri).

Dari berbagai proses prategang ini akan menghasilkan tegangan tekan pada beton yang bertujuan agar beton ini mampu menahan beban luar pada penampang. Beton prategang juga tersedia dalam jenis beton ready mix atau siap pakai.

Material Beton Prategang

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa material utama dari beton prategang adalah beton dan baja, namun tentunya kedua material tersebut juga dibentuk dari berbagai macam material lain yang berbeda.

Material yang cukup kompleks dibutuhkan saat membuat beton, material tersebut seperti halnya semen, agregat kasar, agregat halus dan air. Semua bahan tersebut harus dalam takaran yang tepat untuk menghasilkan beton dengan kualitas baik. Umumnya beton sendiri mempunyai kuat tekan sekitar 40 hingga 45 MPa, hal ini dapat diukur menggunakan jenis alat uji NDT seperti halnya hardness tester. Kuat tekan tersebut berguna untuk menahan tegangan tekan yang ada pada serat beton itu sendiri.

Sedangkan untuk baja yang menjadi elemen dari beton prategang juga mempunyai beberapa macam jenisnya yaitu :

  • Kawat tunggal atau wires
    Jenis kawat dari baja ini bisa didapatkan di pabrik – pabrik pembuatan baja, fungsinya adalah untuk menjadi materi pembuatan beton prategang dengan sistem yang disebut pratarik.
  • Untaian kawat atau strand
    Jenis kawat ini adalah salah satu baja yang dipakai pada beton prategang dan sistem yang dipakai adalah sistem pasca tarik.
  • Kawat batangan atau bars
    Jenis baja ini adalah jenis yang paling umum ditemui dan dipakai sebagai baja prategang yang menggunakan sistem pratarik.
  • Jenis tulangan biasa
    Jenis baja ini adalah jenis baja untuk tulangan non pra tegang yang dapat berupa tulangan secara memanjang dan lain – lain.

Jenis Pembebanan pada Beton Prategang

Akan tetapi beton normal dan beton prategang mempunyai perbedaan yang cukup mendasar, pada jenis beton prategang harus mengalami proses pembebanan terlebih dahulu. Namun selain itu juga masih banyak proses lainnya seperti halnya pengecekan untuk mengontrol kondisi dari bagian beton yang diberikan tekanan.

Secara umum, tahapan pembebanan dalam beton ada dua jenis yaitu :

  1. Tahap transfer
    Tahap transfer dapat dilakukan saat beton cukup umur, hal ini terjadi pada sistem pasca tarik dengan melakukan penarikan kabel prategang. Beban pada tahapan ini meliputi beban dari struktur itu sendiri, beban dari pekerja konstruksi yang terlibat dan juga beban dari peralatan yang digunakan dalam proses pembangunan tersebut. Pada proses ini beban yang digunakan diusahakan seminimum mungkin dengan gaya prategang yang maksimum.
  2. Tahap layan
    Kondisi ini disebut juga dengan service yang merupakan suatu kondisi pada saat beton prategang telah terpasang dan digunakan dalam komponen struktur. Pada tahap ini beban yang diberikan sudah mulai cukup kompleks.

Beban luar yang diberikan ada beberapa jenis yaitu beban hidup, angin, gempa apabila terjadi dan segala jenis beban yang berhubungan dengan struktur. Jadi intinya pada tahap layan ini beban maksimum harus diberikan dimana kemungkinan kehilangan gaya prategang yang mungkin akan didapatkan sudah diperhitungkan lebih dahulu.

Selain tahap pemberian beban pada beton prategang, harus diperhatikan pula kemungkinan hilangnya prategang pada beton, hal ini terjadi karena banyak faktor yang terjadi karena gaya prategang sebenarnya bisa mengalami pengurangan secara bertahap seiring waktu.

Pengurangan gaya prategang ini sendiri dikelompokkan menjadi dua katergori utama, yaitu hilangnya elastisitas pada saat fabrikasi maupun saat konstruksi dilakukan. Yang kedua adalah kehilangan prategang karena adanya penambahan umur bangunan. Untuk faktor ini, penyebabnya adalah susut maupun hilangnya efek temperature serta relaksasi pada baja.

Penyebab kehilangan gaya Tegang

Secara terperinci, kehilangan gaya prategang pada beton prategang bisa disebabkan oleh:

  • Perpendekan elastisitas beton
    Hal ini terjadi saat tendon yang melekat pada beton mengalami pemendekan secara simultan hingga kehilangan gaya prategangnya.
  • Gesekan pada tendon
    Kehilangan tegangan akibat faktor ini bisa dipengaruhi adanya pergerakan dari selongsong. Gesekan bisa terjadi antara tendon dan juga saluran beton yang ada dalam struktur di sekitarnya.
  • Slip pada pengangkuran
    Hal ini bisa terjadi pada beton prategang sewaktu kawat dilepaskan dari mesin penarik. Selanjutnya akan ditahan oleh blok pada angkur.
    Kehilangan gaya tegang bisa pula disebabkan faktor lain, yaitu rangkak pada beton, susut pada beton, dan relaksasi prategang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *