Penyebab Struktur Beton Retak – Beton merupakan bagian dari bangunan yang dibuat dengan campuran berbagai agregat seperti pasir, batu dan semen sebagai perekatnya. Beton bangunan ini banyak digunakan pada berbagai bagian bangunan dan tentunya setiap bagian membutuhkan komposisinya tersendiri.
Meskipun sudah menggunakan bahan yang baik, mungkin sering kali beton bangunan ini akan mengalami retak yang mungkin terjadi. Retak pada beton ini mungkin disebabkan karena beberapa faktor seperti halnya :
1. Perencanaan yang keliru
Meskipun sudah menggunakan jasa konsultan perencana dalam merencanakan bangunan pasti ada kalanya mengalami kegagalan juga. Oleh karena itu diperlukan koreksi dari pihak lain, hal ini bukan berarti orang yang dikoreksi lebih bodoh namun justru orang yang senang akan dikritik merupakan orang yang pintar. Faktor kesalahan dalam pengambilan data, salah rumus, salah hitung, salah pencet keyboard, dll juga dapat menyebabkan salah dalam perencanaan yang dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam pemilihan ukuran struktur beton, jumlah dan ukuran besi yang digunakan, serta kualitas beton yang akan dipakai.
2. Pembebanan yang terlalu cepat
Beton yang dibuat tanpa menggunakan campuran khusus maka tingkat kekuatan maksimalnya adalah saat mencapai umur kurang lebih 28 hari. Ini berarti bila sebelum umur tersebut bila beton mendapatkan beban berlebih atau terlalu cepat diberi pembebanan maka dapat menyebabkan masalah pada beton bangunan mulai dari retak hingga patah.
3. Bekisting / cetakan beton yang tidak kuat
Balok atau plat lantai yang cetakannya tidak kuat akan berpotensi mengalami lendutan, dan apabila lendutan ini terjadi di luar batas yang dapat diatasi beton maka dapat menyebabkan masalah mulai dari retak halus maupun yang kasar.
4. Pelaksanaan yang keliru
Pengawasan yang ketat dalam melaksanakan pekerjaan beton bertulang sangat diperlukan untuk memastikan bahan yang digunakan sesuai. Sesuai disini adalah sesuai dari spesifikasi ukuran dan jumlah dalam perencanaan. Sebagai contoh besi yang dipakai tidak lebih kecil dari rencana, kualitas beton yang digunakan sesuai dengan rencana dan pengawasan juga dimaksudkan untuk mengecek kualitas bekisting dan perawatan yang benar. Disini Anda dapat menguji kekuatan beton menggunakan alat yaitu Hardness Tester.
5. Perawatan pasca pengecoran beton yang keliru
Setelah pekerjaan pengecoran perlu dilakukan curing sebagai upaya untuk memperlambat pengerasan beton agar tidak terlalu cepat. Beton yang terlalu cepat mengeras juga akan menyebabkan retak, curing ini dilakukan dengan cara penyiraman, menutup dengan karung basah atau dapat juga dengan mencampurkan bahan tertentu pada adukan beton.
6. Terjadi hal yang diluar dugaan
Selain faktor diatas, adanya hal diluar dugaan seperti halnya bencana alam gempa bumi dahsyat, tsunami, boom atau memang sengaja menghancurkan beton juga dapat menyebabkan masalah pada beton.