Pertanian yang Memiliki Beragam Masalah dan Solusinya
Kita menengok sejenak keluar dari negara ini dan melihat kondisi pembangunan di beberapa negara lain di dunia. Tentunya kita akan merasa bahwa negara yang sebesar ini dan memiliki sumber daya yang begitu melimpah belum mampu secara optimal membangun dan mengembangkan negaranya.
Sumber daya di negara kita ini sebenarnya sangat melimpah, Dimulai dari keanekaragaman hayati, pertambangan, kehutanan, kelautan, pariwisata, sumber daya manusia serta masih banyak sumber daya lainnya, Dan apabila kita dapat memanfaatkan dengan baik untuk pembangunan maka akan meningkatkan kehidupan untuk lebih maju juga sejahtera.
Sebenarnya kita hanya perlu melihat tetangga sebelah dimana kenapa pembangunan lebih cenderung meningkat, seharusnya kita yang kurang dalam melihat serta menengok kekurangan kita yaitu kurangnya mawas diri dalam membangun negara ini karena kurangnya hal seperti leadership dan managemen. Pengelolaan sumber daya yang kurang tepat sasaran juga tidak terorganisir sengan sistem yang baik.
Salah satu sektor yang sangat terkait dalam proses pembagunan di negeri ini adalah sektor pertanian dalam arti yang luas. Sektor ini yang memilki potensi yang begitu besar. Sektor pertanian yang dimaksud adalah sektor yang mencakup sub sektor yang meliputinya seperti pertanian sawah, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan, dan kelautan.
Pembangunan sektor pertanian ini dapat merespon dan menjadi katalis pertumbuhan di sektor-sektor lainnya seperti perbankan, keuangan dan bisnis, perdagangan, pengangkutan/ transportasi, jasa-jasa, dan industri pengolahan terutama industri pengolahan produk pertanian. Faktor lain yang mendukung sektor pertanian menjadi sektor yang potensial karena kondisi tanah di Indonesia yang begitu subur dengan iklim tropis yang dimungkinkan dapat ditanami berbagai macam tumbuhan dan luas lautan Indonesia yang begitu luas hingga 70 persen luas Indonesia secara keseluruhan.
Pertanian yang Memiliki Beragam Masalah dan Solusinya
Selain itu sektor pertanian juga serta akan tetap ada sampai manusia dapat melakukan fotosintesis sendiri. Tentu hal ini tidaklah mungkin terjadi dan hal ini yang menandakan bahwa sektor ini akan tetap ada sampai manusia dan bumi ini hilang dari komponen tata surya.
Ketika kita berbicara pertanian di Indonesia sangat berbeda dengan pertanian yang ada di negara-negara maju. Masih banyak problem dan permasalahan pertanian yang ada di Indonesia. Begitu kompleks permasalahannya karena ketika kita berbicara pertanian maka sesungguhnya kita sedang membicarakan sektor-sektor lainnya yang sangat erat kaitannya dengan pertanian seperti sektor-sektor yang disebutkan sebelumnya.
Pertanian yang Memiliki Beragam Masalah dan Solusinya :
Pertama Tingkat impor Indonesia sangat tinggi terutama dalam sub sektor pertanian tanaman pangan. Hal ini dikarenakan lahan pertanian yang ada di Indonesia sangatlah sempit dan terbagi-bagi ke dalam beberapa sub sektor seperti perkebunan, peternakan, dan lain-lain.
Dalam menyikapi hal ini kita harus positif karena tidak ada satu pun negara di dunia ini yang tidak melakukan impor. Setiap negara pasti melakukan impor produk pertanian karena beberapa faktor. Seperti kondisi iklim dan struktur tanah yang berbeda-beda yang tentunya produk pertanian yang dihasilkan juga berbeda-beda.
Sebagai contoh di Indonesia tidak akan optimal jika berternak karena lahan penggembala yang kecil, menanam gandum karena gandum akan tumbuh secara baik pada iklim sub tropis. Sedangkan Indonesia akan sangat optimal jika ditanami tanaman rempah-rempah, sawit, kopi, teh, dan lain-lain.
Selain itu yang menjadi faktor tingginya impor Indonesia adalah lahan pertanian yang tersedia di Indonesia sangat sempit. Hanya sekitar 21 juta hektar yang sebanding dengan luas lahan kedelai di Brazil. Luas lahan sawah sama dengan luas lahan tebu di Brazil. Luas ladang penggembala di Brazil sama dengan luas seluruh daratan di Indonesia (190 juta hektar).
Dengan luas lahan yang sempit ini sektor pertanian dituntut untuk dapat mencukupi kebutuhan penduduk Indonesia yang jumlahnya sekitar 220 juta jiwa. Dari kedua faktor tersebut tentu sangatlah sulit untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri.
Kedua, petani yang terpinggirkan. Maksud dari petani yang terpinngirkan adalah masih banyak petani yang tidak memilki lahan pertanain dan hanya menjadi buruh tani. Hal ini yang menyebabkan petani yang ada di Indonesia tergolong miskin dan menjadi penyebab utama bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang miskin.
Jika kita berbicara tentang profesi petani sesungguhnya idealnya profesi petani di suatu negara hanya 5-10 persen saja dari jumlah penduduk negara tersebut. Sedangkan yang terjadi di Indonesia adalah masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian mencapai 40 persen saja . Dengan jumlah yang begitu banyak sehingga melebihi titik idealnya sedangkan lahan yang tersedia sedikit dan minim.
Ketiga, organisasi pertanian dikalangan petani yang kurang berfungsi terutama koperasi petani. Organisasi petani di Indonesia tidak seperti organisasi petani yang ada di Brazil yang begitu besar. Organisasi petani yang ada di Indonesia sangat kecil dan sederhana. Peralatan teknologi yang dimiliki organisasi petani di Indonesia masih juga sangat minim sekali.
Pertanian yang memiliki beragam masalah dan solusinya adalah agar kita dapat menanganinya seperti pada hal seperti berikut ini adalah salah satu cara untuk lebih menghemat dalam waktu reproduksi untuk meningkatkan hasil lebih baik lagi pada bidang lahan pertanian dan perkebunan agar dapat membantu proses dalam penentuan standar kualitas dikalangan petani hingga mendapat hasil yang maksimal yang diinginkan tingkat konsumen dan produsennya.
Penyediaan peralatan tani seperti alat-alat pengukur kadar air yang kita sebut Mouisture Meter alat ukur yang bisa membantu dalam penentuan standar kualitas hasil pertanian dan perkebunan, seperti alat pengukur kadar air / moisture meter serta alat ukur suhu non contact. Moisture meter digunakan untuk mengukur persentase air dalam suatu zat tertentu. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan apakah bahan siap digunakan, tiba-tiba basah atau kering, atau membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.