Jenis Air Minum dan Efeknya

Jenis air minum dan efeknya – Kebutuhan akan air minum merupakan kebutuhan dasar kita sebagai manusia atau makhluk hidup umumnya. Dengan mengkonsumsi air minum akan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, mengontrol kalori, meningkatkan energi, membantu mengeluarkan racun, hingga menjaga fungsi ginjal dan organ tubuh lainnya.

Jenis Air Minum dan Efeknya

Namun tahukah Anda bahwa air minum sendiri mempunyai berbagai macam jenis. Setiap jenis tentu mempunyai karakteristik dan efeknya masing – masing, jenis air minum tersebut adalah sebagai berikut :

  • Spring water

Air minum jenis ini disebut air artesis, air tanah atau air sumur merupakan air yang berasal dari akuifer bawah tanah. Air ini bersumber dari mata air alami yang dibentuk di sepanjang sisi perbukitan dan lembah, dengan penyaringannya yang alami air ini dianggap mengandung banyak mineral.

  • Air alkali

Air alkali merupakan air yang diklaim dapat memperlambat proses penuaan, mengatur tingkat pH tubuh Anda bahkan dapat mencegah penyakit kronis seperti kanker. Sebutan air alkali ini mengacu pada kadar pH yang dimiliki air ini, pH sendiri biasa dimulai dari 0 – 14 pH yang dapat diukur menggunakan kertas lakmus atau untuk lebih akuratnya menggunakan pH meter.

Pada umumnya air minum standar mempunyai pH yang netral atau sekitar 7 pH, namun air alkali mempunyai pH yang dapat mencapai 8 – 9 pH. Namun air ini masih menuai kontroversi sendiri dikalangan para ahli karena penelitiannya belum cukup kuat untuk membuktikan berbagai manfaat yang diklaimnya tersebut.

Air jenis ini merupakan jenis air yang paling populer sebagai air minum, hal ini karena air mineral mengandung mineral alami yang diperoleh karena melalui proses penyaringan beberapa lapisan bumi.

Air gunung merupakan contoh air mineral alami yang telah melalui beberapa lapisan bumi dengan menyerap mineralnya yang apabila kita konsumsi maka akan terasa segar alami.

Air mineral baik untk kesehatan tulang karena kaya akan kalsium yang merupakan mineral terpenting yang terlibat dalam pembentukan tulang, gigi, dan kuku. Selain itu air mineral juga baik untuk pemecahan lemak, menjaga tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan kewaspadaan fisik dan mental dan masih banyak manfaatnya lagi.

  • Sparkling water

Sparkling water atau air berkarbornasi merupakan jenis air yang dibuat dengan melarutkan karbondioksida dalam air untuk menciptakan asam karbonat, proses ini menyebabkan air bergelembung.

Air jenis ini juga ada yang telah ditambahkan sodium, vitamin, atau pemanis oleh karena itu telitilah lebih dahulu sebelum membelinya. Air jenis ini tidak baik untuk dikonsumsi karena dapat meluluhkan kalsium dari tulang, mengupas lapisan email gigi, membuat gigi busuk, menambah berat badan hingga menyebabkan batu ginjal.

  • Air oksigen

Air beroksigen merupakan air minum yang telah mendapatkan oksigen tambahan yang dikenal bagus untuk kesehatan maupun kulit dan membuat jantung serta otot bekerja dengan baik. Bahkan air ini diklaim dapat meningkatkan peforma atletik dan memberikan pasokan energi tambahan.

Air oksigen dibuat dengan menyemprotkan oksigen ke dalam air sehingga memiliki tekanan 80 sampai 120 ptm, namun ketika botol air minum dibuka maka oksigen juga ikut keluar sehingga dapat mengurangi manfaatnya.

Cara Membuat Kaca

Cara Membuat Kaca – Kaca merupakan benda bening yang tentu sudah kita gunakan sehari – hari bukan. Umumnya kaca merupakan benda yang mudah pecah walaupun ada jenis kaca yang memang sangat keras.

Cara Membuat Kaca

Namun meskipun kita sudah sering melihat dan menggunakannya, akan tetapi proses pembuatan kaca ternyata rumit dan tidak semudah yang kita kira. Untuk lebih jelasnya berikut adalah cara membuat kaca, namun pertama kali kita harus tahu bahan pembuatannya :

Bahan Pembuat Kaca

1. Pasir

Jenis pasir yang digunakan disini adalah pasir kuarsa yang sangat murni dengan kandungan besi maksimal pada pasir untuk membuat barang pecah belah adalah 0,45 persen. Sedangkan untuk membuat kaca optik biasanya harus kurang dari 0,015 persen, hal ini karena kandungan besi yang terkandung dalam pasir akan mempengaruhi warna kaca yang dihasilkan.

2. Soda

Soda yang digunakan untuk membikin kaca biasanya berasal dari soda abu padat (Na2CO3), soda juga dapat diperoleh dari natrium nitrat, bikarbonat dan kerak garam.

3. Feldspar

Feldspar (P2O.Al2O3.6SiO2) adalah jenis mineral yang cukup murah dan mudah didapat di pasaran, seluruh bagiannya merupakan oksida yang dapat dipakai untuk membentuk kaca.

4. Borax

Borax digunakan sebagai bahan tambahan untuk menambahkan Na2O dan boron oksida karena memiliki daya fluks yang kuat, menurunkan sifat ekspansi kaca dan meningkatkan ketahanannya terhadap aksi kimia.

5. Salt cake

Salt cake atau kerak garam adalah bahan tambahan guna membersihkan buih yang timbul karena mengganggu tanur tangki dan harus digunakan bersama dengan karbon supaya tereduksi menjadi sulfat.

6. Kulet

Kulet sebenarnya adalah kaca yang telah hancur yang berasal dari barang – barang yang sering kita gunakan, penggunaan kulet ini baik untuk membantu proses peleburan.

7. Blok refraktori

Setelah kita mengetahui bahan – bahan yang digunakan untuk membuat kaca, selanjutnya adalah bagaimana cara membuat kaca itu sendiri :

Cara Membuat Kaca

Langkah 1 : Penyiapan Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa sering disebut dengan pasir silika yang menjadi bahan baku utama dalam proses pembuatan kaca. Kaca yang transparan dihasilkan dari pasir yang tidak mengandung besi sama sekali, apabila kandungan besi pada pasir terlalu banyak maka kaca yang dihasilkan nantinya akan berwarna kehijau – hijauan. Apabila pasir yang digunakan memang mengandung besi yang terlalu berlebihan, untuk meningkatkan kualitas kaca dari pasir tersebut maka Anda dapat menambahkan mangan dioksida.

Langkah 2 : Penambahan Natrium Karbonat dan Kalsium Oksida

Soda atau natrium karbonat digunakan untuk menurunkan suhu pada bahan baku sesuai dengan kebutuhan pembuatan kaca, sedangkan kalsium oksida digunakan untuk mencegah adanya air yang melewati kaca ini. Untuk meningkatkan daya tahan kaca maka dapat juga ditambahkan oksida magnesium atau aluminium. Berbagai bahan aditif tersebut juga harus diperhatikan kadar campurannya pada adonan kaca, pastikan tidak boleh dari 26 – 30 persen.

Langkah 3 : Penambahan Bahan – bahan Kimia Tertentu

Agar kaca memiliki karakteristik sesuai dengan yang kita inginkan maka kita juga dapat menambahkan bahan kimia tertentu ke dalam adonan kaca. Biasanya penambahan bahan kimia tertentu ini digunakan untuk membuat jenis kaca dekoratif, sebagai contohnya adalah oksida yang berfungsi untuk menciptakan kilauan pada permukaan kaca, mempermudah pemotongan kaca hingga menurunkan titik lelehnya. Sedangkan oksida lantanum bermanfaat agar kaca yang dihasilkan dapat menyerap panas dengan baik.

Langkah 4 : Penambahan Bahan Kimia Pemberi Warna

Penambahan bahan kimia yang menimbulkan warna juga biasa ditambahkan ke dalam adonan pembuatan kaca dan umum dilakukan pengerajin kaca. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kandungan besi pada pasir kuarsa akan menghasilkan kaca berwarna kehijauan, sedangkan kandungan sulfur akan menyebabkan kaca berwarna kekuningan atau kecokelatan dan penambahan karbon dalam jumlah tertentu akan menghasilkan kaca berwarna kehitam – hitaman.

Langkah 5 : Persiapan Proses Pembuatan

Masukkan semua jenis bahan dasar pembuatan kaca ke dalam wadah yang bersifat tahan panas dan jangan lupa tambahkan juga bahan – bahan kimia aditif untuk menghasilkan karakteristik tertentu pada kaca yang akan dibuat. Apabila Anda ingin membuat kaca yang bening sempurna maka pastikan kemurnian pasir kuarsa yang digunakan, pastikan kandungan besinya sangat rendah atau tidak ada sama sekali.

Langkah 6 : Pemasakan Bahan Menjadi Cairan

Proses ini biasanya menggunakan tungku gas atau listrik untuk memanaskan dan memasak bahan dasar pembuat kaca. Pada umumnya semua jenis bahan dasar tersebut akan meleleh pada suhu 2.300 derajat celcius, namun guna menghindari terjadinya kecacatan produk maka suhunya akan segera diturunkan menggunakan natrium karbonat hingga menjadi 1.500 derajat celcius. Tentu ini suhu yang sangat panas dan tidak dapat diukur menggunakan termometer biasa. Pengerajin kaca biasanya menggunakan termometer inframerah / laser untuk mengukur suhu tungku dari jarak jauh yang tentunya akan jauh lebih aman.

Langkah 7 : Penyeragaman Cairan Kaca dan Gelembung

Saat proses pemasakan adonan kaca maka pengadukan dengan erakan yang konsisten harus senantiasa dilakukan secara berkala untuk menghasilkan sifat homogen pada bahan dasar kaca. Kemudian untuk dapat membantu proses pembuatan kaca tersebut dapat ditambahkan bahan kimia aditif seperti natrium klorida, natrium sulfat, atau antimon oksida.

Langkah 8 : Pencetakan Cairan Kaca

Setelah semua bahan dasar kaca ini mencair atau meleleh dengan sempurna maka selanjutnya cairan bahan kaca yang sangat panas ini dapat dimasukkan ke dalam cetakan sesuai dengan keinginan kita. Bangsa Mesirlah yang pertama kali mengenalkan metode ini dan hingga saat ini metode tersebut masih diaplikasikan. Proses ini merupakan proses penting yang harus dilakukan dengan cepat dan perhitungan yang akurat karena cairan kaca ini dapat mengalami perubahan suhu dan memadat dengan cepat.

Langkah 9 : Pendinginan Kaca

Apabila desain kaca yang akan dibuat sudah sesuai dengan desain yang kita inginkan maka selanjutnya kita dapat melakukan penurunan suhu pada cairan kaca. Proses ini cukup dilakukan dengan mendiamkan cairan kaca selama beberapa saat di tempat yang aman karena cairan kaca ini mudah sekali mendingin dan berubah menjadi padat.

Langkah 10 : Pembersihan Kaca

Setelah dingin dan memadat maka kaca akan disterilkan atau disebut dengan annealing. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan semua titik rawan yang menyebabkan kaca mudah pecah yang terbentuk selama proses pembuatannya tersebut, setelah proses ini Anda dapat menghias atau meningkatkan ketebalan kaca sesuai dengan keinginan Anda.

Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman – Suhu merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi baik pertumbuhan maupun perkembangan makhluk hidup termasuk tumbuhan. Selain unsur hara, air dan sinar matahari, dengan suhu yang sesuai juga akan membuat pertumbuhan tanaman menjadi optimal.

Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Laju pertumbuhan tanaman berjalan pada kecepatan maksimum saat tanaman berada pada kondisi suhu yang optimum (suitable). Dengan catatan pula bahwa faktor – faktor lain seperti yang disebutkan tadi tidak menjadi pembatas (limiting factor) dalam pertumbuhannya.

Dalam selang suhu minimum menuju optimum, kecepatan pertumbuhan tanaman berbeda tidak nyata kalau waktu yang dibutuhkan cukup lama. Akan tetapi kecepatan pertumbuhan bertambah tinggi bila semakin dekat dengan suhu optimum.

Berbeda anatar selang suhu optimum ke suhu maksimum, maka kecepatan pertumbuhan pada umumnya menurun. Namun ada pengecualian pada jenis tanaman tertentu yang pertumbuhannya justru berlangsung cepat. Pada suhu optimum bila tanaman tidak stress maka suhu air pada daun akan mengikuti suhu udara, sedangkan suhu akar akan mengikuti suhu tanah.

Untuk lebih jelasnya berikut adalah urutan pengaruh suhu terhadap fungsi tanaman adalah sebagai berikut :

  • Pertumbuhan
  • Pembelahan sel
  • Fotosintesa
  • Respirasi

Panas akan memberikan energi pada tanaman untuk melakukan beberapa fungsi tanaman dan agar tanaman dapat melaksanakan proses – proses fisiologisnya, suhu juga dapat mempengaruhi produk sintesa dan metabolisme tanaman tersebut.

Saat suhu udara di sekitarnya rendah maka tanaman akan lebih terangsang untuk membentuk polysakarida lebih banyak yang disebabkan karena respirasi yang menurun. Hal ini tentu berkaitan dengan kegiatan fotosintesa sebelumnya dan laju akumulasi karbohidrat akan lebih cepat bila suhu semakin menurun menjelang panen.

Tanaman di daerah dengan suhu udara sedang (temperate) maka suhu optimum untuk fotosintesa lebih rendah dibandingkan dengan suhu optimum untuk respirasi, hal ini karena fotosintesa tanaman menurun aktivitasnya bila suhu tidak favoraible.

Biasanya suhu optimum untuk fotosintesa berkisar antara 10oC sampai 30oC Menurut Leopold (1964). Apabila suhu berada di atas atau di bawah suhu tersebut maka laju fotosintesa akan berkurang, namun hal ini juga tergantung pada jenis tanaman.

Tanaman akan lebih cepat tua bila pada tahap vegetatif tanaman berada pada lingkungan dengan kondisi suhu di atas suhu optimalnya. Oleh karena itu banyak perkebunan yang sangat memperhatikan masalah suhu ini, tak jarang mereka menggunakan alat pemantau suhu seperti termometer khusus suhu udara untuk mengawasi suhu di daerah tersebut.

Akan tetapi saat menjelang panen bila terjadi kenaikan suhu maka hal tersebut tidak akan terlalu berarti. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa hubungan linear antara suhu dengan beberapa proses fisiologis dan morfologis tanaman hanya sampai batas suhu tertentu. Hubungan tersebut juga hanya sampai pada batas tercapainya suhu optimum.

Ciri Biji Kakao Yang Baik

Ciri Biji Kakao Yang Baik – Banyak orang yang menyukai berbagai olahan baik itu makanan maupun minuman yang terbuat dari coklat. Kini sudah sangat banyak sekali produk makanan olahan berbahan dasar coklat.

Ciri Biji Kakao Yang Baik

Seperti yang kita ketahui kalau coklat ini dibuat dari biji kakao dimana coklat yang  baik pastilah dibuat dari biji kakao yang baik. Namun penggunaan mesin pengolahan yang baik juga akan mempengaruhi kualitas coklat.

Dalam industri pengolahan makanan ringan yang terbuat dari coklat maka perlu untuk mengetahui bagaimana biji kakao yang baik. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan nantinya. Untuk lebih jelasnya mari kita simak cara memilih biji kakao yang baik :

  1. Lihat warna dan tekstur biji kakao

Bila Anda dapat memetik biji kakao ini sendiri maka pertama – tama perhatikanlah warna dan teksturnya. Pilihlah buah kakao yang memiliki ciri – ciri berwarna coklat keemasan dan sudah kering. Hindari memetik buah kakao yang bertekstur lembek dan berwarna merah, hal ini dikarenakan kakao tersebut pasti sudah membusuk dan pastinya akan mengandung berbagai macam bakteri yang berbahaya di dalamnya.

Anda juga harus memperhatikan kulit buahnya, pastikan kulit buah kakao tidak berlubang – lubang dan bijinya melekat di dalamnya. Bila Anda melihat biji kakao tidak melekat maka dapat dipastikan di dalam biji kakao tersebut telah mengandung bakteri conopomorpha cramella.

  1. Perhatikan apabila ada merek

Selain dapat memanen sendiri, kini biji kakao juga banyak dijual dipasaran. Sebelum Anda membeli biji kakao perhatikan dahulu kemasan biji kakao terutama bila kakao tersebut menggunakan merk terkenal. Pada kemasan merk ini biasanya terdapat berbagai informasi seperti cara kakao tersebut dibersihkan, cara pengolahan kakao dan berbagai informasi penting lainnya.

Pohon kakao ini biasanya ditanam pada daerah lembah yang lembab, karena kondisi inilah berbagai jenis bakteri dapat tumbuh dengan cepat. Pada umumnya dalam kemasan merek dicantumkan tentang informasi yang menyarankan untuk memperhatikan dan membuang bakteri yang terdapat pada kakao sebelum Anda menggunakannya.

  1. Kondisi saat dijual

Langkah berikutnya saat Anda akan membeli biji kakao ini adalah lihat kondisi biji kakao tersebut saat dijual. Perhatikanlah apabila kakao tersebut lembab maka ada kemungkinan kakao tersebut sudah terkena bakteri. Akan lebih baik lagi bila Anda mencari tahu terlebih dahulu soal perusahaan penjual biji kakao, cari tahulah tentang bagaimana cara mereka mengolah dan juga membersihkannya.

  1. Perhatikan pula kadar air biji kakao

Seperti yang telah dibahas sebelumnya kalau biji kakao yang lembab maka kemungkinan biji kako tersebut sudah terdapat bakeri di dalamnya. Oleh karena itu pilihlah biji kakao yang kering dengan kadar air sekitar 6 – 7 %. Bila Anda membelinya dalam jumlah yang banyak untuk keperluan produksi, maka Anda dapat mengukur kadar air ini menggunakan alat ukur.

Alat ukur ini biasa disebut Moisture Meter atau alat ukur kadar air. Dalam pengukuran kadar air biji kakao salah satu moisture meter yang terbaik adalah Moisture Meter JV006. Alat ini dapat mengukur kadar air pada berbagai macam bijian dengan akurat termasuk biji kakao.

Dampak Perubahan Cuaca

Dampak Perubahan Cuaca – Cuaca merupakan suatu fenomena atau perubahan yang terjadi di wilayah tertentu yang menjadi tanda adanya perubahan aktivitas alam seperti hujan, panas matahari atau mendung, badai, dll. Dibandingkan dengan iklim, kurun waktu perubahan cuaca jauh lebih singkat.

Dampak Perubahan Cuaca

Adanya perbedaan kelembaban udara serta suhu di suatu tempat dengan tempat lainnya menyebabkan perbedaan cuaca antara tempat tersebut. Hal ini memang umum terjadi karena sudut penyinaran cahaya matahari antara satu tempat dengan tempat lainnya memanglah berbeda. Selain faktor alam, perubahan cuaca juga dapat disebabkan karena makhluk hidup yang ada di dalamnya termasuk karakteristik serta jenisnya.

Dahulu manusia memprediksi perubahan cuaca dengan mengamati gejala – gejala yang terjadi di alam yang biasa terjadi, namun kini dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan manusia dapat memprediksi cuaca dengan lebih akurat. Dengan bantuan teknologi seperti satelit hingga alat pemantau cuaca (weather station) kini hasil prediksi cuaca dapat lebih akurat.

Namun meskipun sudah dapat diprediksikan dengan lebih akurat, perubahan cuaca tetap saja menjadi masalah yang harus dihadapi bersama. Perubahan cuaca yang tergolong ekstrim seperti panas yang menyengat pada siang hari, dingin yang menusuk pada malam hari dan hujan yang bisa datang sewaktu – waktu menjadi masalah bersama semua makhluk hidup di bumi.

Dampak perubahan cuaca yang termasuk ekstrim ini tentu akan berdampak langsung pada kesehatan kita. Selain itu perubahan cuaca ekstrim juga akan mengubah pola hidup kita, bahkan juga dapat mempengaruhi juga pada hewan dan tumbuhan.

Secara umum dampak perubahan cuaca secara langsung pada kesehatan kita adalah :

  1. Flu : penyakit ini merupakan yang paling umum terjadi saat terjadi perubahan cuaca, namun penyakit ini masih penyakit ringan yang mudah diobati
  2. Mimisan : penyakit ini juga umum terjadi dan bila tidak disertai komplikasi penyakit lainnya maka tidak menjadi penyakit berbahaya, penyakit ini dapat diobati secara alami menggunakan daun sirih
  3. Sesak nafas : udara yang sangat dingin dapat menyebabkan saluran pernafasan mengerut dan ini mengganggu pasokan udara ke paru – paru sehingga dapat juga menyebabkan sesak nafas
  4. Saluran pencernaan : Musim hujan seperti ini harus hati-hati mengkonsumsi buah dan sayur karena mudah mengalami kontaminasi, jadi pastikan buah dan sayur higienis dan bersih

Selain itu perubahan cuaca yang terjadi juga akan cukup mengacaukan pola tanam para petani seperti sulitnya menentukan masa tanam karena cuaca yang berubah dan tak menentu.

Naiknya suhu global juga dapat menyebabkan perubahan seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,  terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.

Fiber Karbon, Setipis Rambut Sekeras Baja

Fiber Karbon, Setipis Rambut Sekeras Baja – Menilik berita dipakainya fiber karbon sebagai bahan baku mobil listrik BMW i3 yang diklaim lebih baik dari baja, namun apa itu bahan fiber karbon itu dan penggunaannya dalam bidang otomotif sebaiknya kita mengenal bahan fiber karbon lebih dahulu.

Fiber Karbon

Fiber karbon merupakan jenis material baru yang dibuat dari fiber dengan tebal 5 – 10 mm dan disusun dari atom karbon. Oleh sebagian orang ada anggapan bahwa fiber karbon merupakan material setipis rambut namun sekeras baja. Karena kelebihan yang dimiliki bahan ini membuat fiber karbon banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti otomotif dan penerbangan.

Dalam bidang otomotif penggunaan bahan ini adalah bahan yang sudah banyak digunakan oleh mobil – mobil formula 1. Hal ini karena mobil formula 1 memerlukan bahan yang ringan dan kuat. Penggunaan bahan ini juga dapat melindungi pembalap ketika terjadi kecelakaan.

Hal ini karena meskipun fiber karbon memiliki berat yang lebih ringan dari baja namun memiliki kekuatan yang sama bahkan lebih. Sebagai perbandingan, baja sendiri mempunyai tingkat kekerasan 6 – 7 skala mohs bila diukur menggunakan hardness tester, sama halnya dengan fiber karbon yang memiliki nilai sama dengan baja tersebut.

Namun penggunaan fiber karbon tidak hanya sebatas pada mobil formula 1, namun berbagai mobil sport juga banyak menggunakan bahan ini sebagai bahan pembuat mobilnya.

Salah satu mobil sport yang baru – baru ini menggunakan fiber karbon adalah pada Buggati Veryon. Sedangkan dalam bidang penerbangan adalah pada jet 787 dari Boeing juga menggunakan material tersebut dalam bahan pembuatannya.

Namun bahan ini masihlah memiliki harga yang mahal sehingga sangat sulit diaplikasikan dalam berbagai benda dalam kehidupan kita sehari – hari. Material tersebut juga belum pernah dicoba dites dalam produksi jumlah yang besar, karena pengeluaran biaya percobaan yang tidak sedikit dan juga kompleksitasnya yang luar biasa.

Bahkan biaya pembuatan fiber karbon ini diperkirakan oleh Konsultan Frost & Sullivan adalah sekitar 20 dolar AS per kilogram, dimana dalam takaran yang sama dikomparasikan dengan bahan besi yang hanya memakan biaya sebesar 1 dolar AS.

BMW adalah pabrikan pertama yang menggunakan material ini untuk penggunaan massal. Dirilis sebagai bahan baku dari mobil elektriknya BMW i3, BMW melihat masa depan yang cerah akan penggunaan bahan ini lewat proyek joint venturenya dengan SGL Carbon. Ke depannya BMW bertujuan untuk menekan biaya dari rangka fiber karbon sampai ke level almunium pada tahun 2020.

Cara Memotong Berlian

Cara Memotong Berlian – Berlian merupakan salah satu benda terkeras yang ada dimuka bumi. Bagaimana tidak, dalam pengukuran menggunakan hardness tester yang menggunakan skala Mohs (skala yang digunakan dalam pengukuran kekerasan benda), berlian menunjukkan angka 10.

Cara Memotong Berlian

Hal ini berarti berlian menunjukkan angka maksimal dalam skala tersebut. Nilai ini lebih keras dibandingkan dengan logam sekalipun. Dan faktanya berlian pada asalnya adalah berbentuk bongkahan batu sebelum diolah.

Lalu bagaimana bongkahan berlian tersebut dapat dibuat menjadi perhiasan cantik yang berukuran kecil atau lebih tepatnya bagaimana cara memotong berlian tersebut?

Dalam memotong berlian, ahli berlian meletakkan pahat pada sisi lemah batu berlian kasar yang kemudian akan dipukul menggunakan martil untuk membuat batu berlian kasar tersebut terbelah. Bila salah perhitungan sedikit saja maka potongan yang dilakukan juga akan salah dan menyebabkan nilai jualnya menurun.

Pada tahun 1456 diciptakan roda penghalus yang bernama scaif untuk memotong berlian. Mesin tersebut mempunyai bagian yang disebut dop untuk meletakkan berlian. Bagian ini berfungsi sebagai pegangan agar melindungi berlian saat dikerjakan.

Mesin ini juga mempunyai roda penghalus yang dibuat menggunakan debu berlian dan dilapisi olive oil. Dengan begitu ahli berlian dapat memotong secara simetris hingga terbentuk berlian dengan segi – segi yang menyebabkan berlian berkilau.

Sedangkan pada tahun 1990an diciptakan gergaji berlian yang terbuat dari bilahan baja yang dilapisi debu / serbuk berlian. Alat ini juga menggunakan olive oil agar potongan berlian dapat simetris dan rapi. Perpaduan antara fosfor dan perunggu juga sering digunakan untuk membuat bilah gergaji. Pemotongan berlian menggunakan alat ini dapat menyebabkan berat berlian hilang separuhnya.

Nilai berlian sangat ditentukan oleh 4C yaitu : Cut, Clarity, Color, Carat atau potongan, kejernihan, wana dan karat. Yang dimaksudkan potongan disini adalah proporsi geometri berlian baik itu permukaan, segi – segi hingga bentuk akhirnya. Sedangkan Kejernihan adalah ada tidaknya kecacatan di dalam berlian. Warna berlian dapat diurutkan dari range putih susu hingga kuning dan karat adalah pengukuran antara berat dan ukuran.

Berlian adalah material yang tersusun dari unsur karbon murni yang terbentuk dengan tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Di dalam perut bumi tekanan dan panas yang ekstrem tadi akan merubah carbon menjadi berlian dan kemudian akan terbawa dekat dengan permukaan bumi pada saat gunung mengalami erupsi.

Dengan tingkat kekerasannya tersebut muncul anggapan bahwa berlian merupakan simbol dari keabadian. Hal ini karena berlian sudah ada jauh sebelum kita ada dan akan tetap ada setelah kita tidak ada.

Kerusakan Kayu Akibat Proses Pengeringan

Kerusakan Kayu Akibat Proses Pengeringan – Pengolahan kayu merupakan salah satu tahap penting sebelum kayu akan dibuat menjadi barang jadi. Proses pengolahan ini bertujuan agar nantinya kayu mudah untuk diolah pada tahap selanjutnya, menambah kekuatan kayu, mengawetkan kayu, dll.

Kerusakan Kayu Akibat Proses Pengeringan

Tahap pengeringan kayu sendiri merupakan salah satu tahap penting yang akan sangat diperhatikan. Tahap ini sebenarnya bukan merupakan tahap yang sulit namun bila tidak diperhatikan dengan baik justru akan menyebabkan kerusakan pada kayu.

Pada tahap ini kayu akan dikurangi kadar airnya hingga mencapai nilai sekitar 12 – 15% yang merupakan standar tingkat kekeringan kayu. Untuk lebih memastikan hasilnya biasanya akan digunakan alat ukur kadar air atau moisture meter untuk mengukurnya.

Pengeringan kayu yang salah akan menimbulkan masalah baru seperti berikut ini :

  • Kerusakan Akibat Penyusutan Kayu

Pengeringan kayu dapat dilakukan menggunakan kiln atau dilakukan secara alami. Penyusutan kayu setelah proses pengeringan merupakan hal yang wajar, namun bila penyusutan terlalu berlebihan hal ini bisa disebabkan karena kurang hati – hati dalam pelaksanaan.

Kerusakan kayu berupa penyusutan dalam ukurannya merupakan salah satu kerusakan kayu yang umum terjadi. Agar penyusutan yang terjadi tidak terlalu banyak maka sebaiknya Anda mencegahnya lebih dahulu dengan cara menurunkan suhu pengeringannya maupun menaikkan kelembabannya. Penyusutan yang terlalu berlebihan dapat membuat kayu retak atau bahkan pecah.

Selain hal tersebut, penyusutan kayu yang berlebihan juga dapat menimbulkan hal sebagai berikut :

  • Pecah ujung (end checks) dan pecah permukaan (surface checks)
  • Pecah dimulai pada bagian ujung kayu yang menjalar pada seluruh bagian papan
  • Retak di bagian dalam kayu (honeycombing)
  • Casehardening
  • Bentuk mangkok (cupping) : berubahnya bentuk kayu berupa lengkungan pada arah lebar kayu
  • Bentuk busur (bowing) : berubahnya bentuk kayu berupa lengkungan pada arah memanjang kayu
  • Menggelinjang (twist)
  • Perubahan bentuk penampang kayu (diamonding)

Cacat – cacat seperti yang telah disebutkan merupakan cacat yang sulit untuk dihindari, namun cacat tersebut dapat diminimalisir. Caranya adalah dengan teknik penumpukan yang baik maupun meletakkan beban pemberat di bagian atas tumpukan dan juga selama proses pengeringan sebaiknya jangan menggunakan suhu yang terlalu tinggi.

  • Kerusakan Akibat Serangan Jamur Pembusuk

Kerusakan jenis ini biasa terjadi pada awal proses pengeringan dimana jamur itu sendiri sebenarnya telah melekat sebelum kayu tersebut dikeringkan dalam kiln. Bagian kayu gubal merupakan bagian yang biasanya terserang jamur karena jamur dapat tumbuh subur pada suhu yang rendah dan kelembaban yang tinggi. Oleh karena itu untuk mengendalikan kerusakan ini adalah dengan mempercepat pengeringan pada suhu lebih tinggi. Namun Anda tidak perlu terlalu khawatir karena jenis kerusakan ini hanya akan merubah warna kayu tidak sampai merubah sifat mekanis kayu.

  • Kerusakan Akibat Bahan Kimia di Dalam Kayu

Di dalam kayu itu sendiri sebenarnya sudah mengandung suatu zat yang disebut zat ekstraktif. Apabila kayu mengalami reaksi kimia maka zat ini dapat menyebabkan perubahan warna atau noda kimia pada kayu itu sendiri, perubahan ini tidak mempengaruhi kekuatan kayu itu sendiri. Kerusakan ini hanya menyebabkan kayu tidak enak dilihat oleh mata kita yang terjadi karena bereaksinya zat ekstraktif dengan panas yang ada pada kiln.

Thermometer dan Suhu

Thermometer dan Suhu


ukur-suhu
Alat Ukur Perubahan Suhu (Thermometer)

Pengertian Thermometer dan Suhu

Thermometer merupakan Alat untuk mengukur perubahan kondisi temperature sedangkan Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu Zat, untuk satuan suhu bermacam-macam ada celcius, kelvin, reaumur, Farenheit.Suhu atau temperature itu didefinisikan sebagai suatu besaran fisi yang menyatakan perubahan panas dinginnya suatu benda yang dapat diukur menggunakan thermometer.

Alat Ukur Perubahan Suhu (Thermometer)

Thermometer pertama kali dibuat sangat sederhana karena masih menggunakan prinsip perubahan volume. Thermometer ini masih menggunakan air raksa atau alkohol dimana air raksa tersebut warnanya mengkilat sehingga secara kasat mata mudah untuk dibaca atau dilihat.

Berbagai Jenis Thermometer :

  • Termometer Laboratorium
    Termometer laboratorium dengan air raksa digunakan untuk mengukur suhu air yang sedang dipanaskan maupun didinginkan thermometer jenis ini banyak dijumpai di laboratorium. Skala thermometer laboratorium 0⁰C sampai 100⁰C
  • Termometer Ruang
    Termometer ruang digunakan untuk mengukur suhu di dalam ruangan. Skala termometer ruang -50⁰C sampai 50⁰C
  • Termometer Klinis
    Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu badan. Penggunaan termometer ini biasanya dijepit diketiak atau siku. Termometer klinis menggunakan air raksa.
  • Termometer Six-Bellani
    Thermometer Six-bellani digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan suhu terendah dalam selang waktu tertentu. Termometer ini juga disebut termometer maxsimum minimum.

Aplikasi Type Thermometer Suhu yang sering dipergunakan :

A.Thermometer Gelas (air raksa atau alkohol)

Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan, dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume atau tempat pemuaian cairan. Berdasar pada prinsip suatu cairan volumenya berubah sesuai temperatur. Cairan yang diisikan kadang-kadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan metalik yang disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan Ada nomor disepanjang tuba gelas yang menjadi tanda besaran temperature.

Keuntungan Thermometer Gelas antara lain :

  • Tidak memerlukan alat bantu,
  • Relatif murah,
  • Tidak mudah terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia.
  • Konduktivitas panas rendah.

Kelemahan Thermometer Gelas antara lain :

  • Mudah pecah,
  • Mudah terkontaminasi cairan (alkohol atau merkuri),
  • Kontaminasi gelas/kaca, dan prosedur pengukuran yang rumit (pencelupan).
  • Penggunaan thermometer bulb harus melindungi bulb dari benturan dan menghindari pengukuran yang melebihi skala termometer.

Sumber kesalahanThermometer Gelas:

  • Time constant effect, waktu yang diperlukan konduksi panas dari luar ke tengah batang kapiler
  • thermal capacity effect, apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak panas yang diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya
  • Cairan (alkohol, merkuri) yang terputus
  • Kesalahan pembacaan
  • Kesalahan pencelupan

B.Termometer spring

  • Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer.
  • Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam mengkerut pointer bergerak turun. Secara umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan digital.

Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap benturan/ gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran…

C. Thermometer Non Kontak / Thermometer infra merah

Thermometer infra merah, mendeteksi temperatur secara optik selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu, dengan mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisinya, temperatur objek dapat dibedakan.

D.Thermometer Elektronik

Ada dua jenis yang digunakan di pengolahan, yakni thermocouple dan resistance thermometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk platinum, sensivitas standar sensor 100 ohm adalah nominal 0.385 ohm/°C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392 ohm/°C juga tersedia.